Hai hai..
Alohaa
Sesuai judulnya tentang reaksi formasi, gue mau bercerita tentang me my self and I yang selalu mengalami reaksi formasi. Gue bahkan sampe sedih sendiri kenapa bisa kayak gini. Apakah terlalu cinta? Lalu kenapa ego gue memilih self defense mechanism yang kayak gitu? Hufftt.. Let me explain it first about what is reaction formation. I'm not really sure the english of reaksi formasi is right or not. Tapi yaudahlah ya.. Well, reaksi formasi adalah suatu tindakan pertahanan diri (dalam kasus ini, diri yang dimaksud adalah jiwa mu) yang dilakukan secara sebaliknya. Misalnya, bersikap seperti membenci, marah-marah, dan lainnya karena kau terlalu mencintai orang itu. Kasus ini juga terjadi di gue. Gue bersikap "sangat emosional" ke my brothers, my Moon, dan bahkan kayaknya ke Semut Merah.