Minggu, 22 November 2015

Kalau Saja Cinta

Haiii
Alohaaa

Hari Minggu sore yang mendung dengan rintik rintik hujan, disini. Gue hanya teringat pengen masukin puisi ke blog. Itu aja sih, haha (garing 'krikk.. krikk.. krikk..'). Judul puisinya adalah judul post ini. As usual, gue nulis poem ini di handphone, 3 hari yang lalu. Tanggal 19 November 2015 jam 20.15
Here they are~

Kalau cintaku padamu,
Apakah cintamu padaku?
Kalau tiada kata yang kuucapkan padamu,
hanya untaian doa yang kuberikan,
Apakah doamu kau lantunkan untukku?

Kalau ruang dan waktu tak pernah membuat kita bertemu,
Apakah kau akan jatuh cinta padaku?
Kalau yang disampingmu adalah seorang malaikat bagimu,
Apakah ada harapan untukku?

Kalau Tuhan menciptakanmu bukan untukku,
Apakah hatiku terlalu buta untuk melihat yang bukan dirimu?
Kalau tiada lagi degup keras di dadaku saat memikirkanmu,
Apakah aku telah berhenti mencintaimu?

Kalau tiada lagi gelitik sayap kupu-kupu di perutku,
Apakah cintaku telah hilang?
Kalau kau memasuki mimpiku secara tiba-tiba,
Apakah kau tengah memikirkanku?

Kalau aku begitu mengkhawatirkanmu tanpa tau apapun,
Apakah cinta itu masih ada?
Kalau akan ada yang lebih daripadamu,
Apakah kekuranganmu tak bisa diperbaiki?

Agar aku tetap bisa mencintaimu,
Agar Tuhan mendengarkan doaku,
Agar kau bisa menjadi pribadi yang lebih baik,
Agar ada yang bisa membuatku tetap bertahan.

Tuhanku, Keluargaku, dan Kamu.

-dari peri kecil yang tak sebanding dengan malaikatmu-




So, that's all. Gue nulis ulang without revision dari catetan hp. Ga ada hal yang terjadi. Tapi sejak mimpi itu, gue ga yakin kalo ga ada apapun yang terjadi. Pasti ada sesuatu yang.. mungkin.. buruk. Entahlah.  Well, end of article. See ya next time. :)


Merci,
Meredith

1 komentar: