Hai. Aloha.
Sekarang hari Jumat. Bukan apa-apa banget, sih.. tapi cuma sekedar ngasih tau aja meski nanti blogger juga bakalan ngasih hari dan tanggal serta waktu di post gue. Mungkin karena ketika gue menulis ini gue mendengar suara adzan sholat Jumat, jadi pengen nulis aja di intro kalo sekarang hari Jumat. Seperti biasa, gue selalu ga tau harus mulai dari mana. mungkin bakal gue tulis dulu baru nanti di edit buat nambah nambahin.
Hidup bagi ku ga ada
Kehidupan itu tanpa makna buat ku
Apa yang bisa aku kasih?
Atau apa yang bisa aku capai dan aku dapatkan?
"Pikirkanlah satu kebaikan yang bisa kamu lakukan.
Satu saja, dan lakukanlah itu terus menerus."
Kebaikan?
Satu saja?
Bahkan satu kebaikan yang bisa kulakukan pun tak ada
Satu saja?
Meski cuma satu pun rasanya tak ada
Aku ini sudah mati
Aku ini hanya seonggok daging yang hidup,
karena tetap makan setiap harinya.
Maka pada itu, aku berharap satu harapan:
Bunuh saja aku yang tiada makna tiada guna
Katanya seharusnya aku pergi dan berlari
Katanya seharusnya aku pindah dan menjauh
Aku telah berlari, wahai kawan.
Berlari, berlari, BERLARI!
Aku menembus masa lalu,
aku menjalani masa kini,
aku menatap masa depan.
Aku terus berlari, dan yang kulakukan hanya berlari
Kawan, hatiku ini telah perih
Ia tergores,
Ia terluka.
Hatiku ini meneteskan darah
Aku berlari dengan meninggalkan jejak berwarna merah
Kupikir ombak di laut akan menghapus jejak dan menyembuhkan luka
Tapi air laut begitu tenang hingga tak ada ombak
dan aku berlari sendirian dengan awan badai yang memayungiku
Berkali kali aku tersungkur dan kembali terbangun
Berkali kali orang orang hanya menatapiku tanpa tahu apa apa
Dan mereka yang menyakiti namun tak pernah ku benci
Keberanian untuk memaafkan itu begitu berat
Sedangkan aku,
yang kutahu,
selalu memilih jalan yang sulit untuk diriku
Kawan, tak akan ada yang bisa kau pahami tentang diriku
Aku bercerita padamu,
untuk empatimu
Bukan untuk nasihatmu
Kau tahu aku seorang pemberontak dalam hati?
Ya, aku memberontak secara diam-diam
Begitupun aku memberontak dalam setiap nasihat yang kau beri
Kupikir roda kehidupan itu berputar
Tidak. Tidak untuk roda kehidupanku
Tidak ada kereta kuda yang menggunakannya,
sehingga ia dapat berputar
Tidak ada angin yang meniupnya agar berjalan
Kawan, bayangkan bumi itu kotak
Semua orang berada di dalamnya
Dan aku sendirian di luar, menatap angkasa dan bintang bintang
Kawan, seperti kataku
Aku akan terus menjadi diriku.
Takkan berubah hanya untuk senyum palsu yang selalu kau,
dan setiap orang berikan padaku
Itu sebagian puisinya gue tulis di tanggal 28 Agustus dan gue lanjutin hari ini. Puisi ini ga jelas banget. Tiap baitnya ga terlalu nyamabung. Tau lahh.. pikiran gue selalu loncat loncat kesana kemari. Sebentar gue mikirin apa, Sebentar lagi, gue mikirin hal lainnya. Hmmm.. jadi judul puisinya apa yah? Okay, setelah beberapa menit, judulnya adalah (ada musik jeng jeng jeng jeng gitu di kepala gue. hahaha) "Hidup dan Aku". Tapi kali ini apa gue harus ngasih judul post ini sama dengan judul puisinya? Yaudahlah yah, biar ga repot. Haha. (Fine, ini post plus poem paling ga jelas sejagat). Bye. see ya next post. :)
nb: kayaknya gue depresi banget pas nulis post ini at the firs time 28 Agustus lalu. Entahlah, forgot.
Merci
Mere
Kawan, tak akan ada yang bisa kau pahami tentang diriku
Aku bercerita padamu,
untuk empatimu
Bukan untuk nasihatmu
Kau tahu aku seorang pemberontak dalam hati?
Ya, aku memberontak secara diam-diam
Begitupun aku memberontak dalam setiap nasihat yang kau beri
Kupikir roda kehidupan itu berputar
Tidak. Tidak untuk roda kehidupanku
Tidak ada kereta kuda yang menggunakannya,
sehingga ia dapat berputar
Tidak ada angin yang meniupnya agar berjalan
Kawan, bayangkan bumi itu kotak
Semua orang berada di dalamnya
Dan aku sendirian di luar, menatap angkasa dan bintang bintang
Kawan, seperti kataku
Aku akan terus menjadi diriku.
Takkan berubah hanya untuk senyum palsu yang selalu kau,
dan setiap orang berikan padaku
Itu sebagian puisinya gue tulis di tanggal 28 Agustus dan gue lanjutin hari ini. Puisi ini ga jelas banget. Tiap baitnya ga terlalu nyamabung. Tau lahh.. pikiran gue selalu loncat loncat kesana kemari. Sebentar gue mikirin apa, Sebentar lagi, gue mikirin hal lainnya. Hmmm.. jadi judul puisinya apa yah? Okay, setelah beberapa menit, judulnya adalah (ada musik jeng jeng jeng jeng gitu di kepala gue. hahaha) "Hidup dan Aku". Tapi kali ini apa gue harus ngasih judul post ini sama dengan judul puisinya? Yaudahlah yah, biar ga repot. Haha. (Fine, ini post plus poem paling ga jelas sejagat). Bye. see ya next post. :)
nb: kayaknya gue depresi banget pas nulis post ini at the firs time 28 Agustus lalu. Entahlah, forgot.
Merci
Mere
Tidak ada komentar:
Posting Komentar