Hai, alohaa..
Sejak beberapa hari yang lalu gue kepikiran untuk menulis satu puisi dan di publish disini. Tapi tangan gue ga bisa bergerak untuk ngetik puisi itu even right now (dan kenapa sekarang ada, karena gue memaksakan diri). Gue ga tau bakal berapa lama gue nulis puisi ini karena yang ada di kepala gue cuma beberapa bait doang. Jadi, puisinya itu belom tertuang sama sekali.. Gitulah. Namun sebelum puisi itu gue tulis, gue mau nulis tentang hal yang gue liat. Yup gue bagaikan kembali ke dalam masalah yang ga penting dan semoga cuma jadi memori bukan lagi problems. Well, puisi dan kalimat sebelum kalimat ini gue tulis tanggal 7 Agustus lalu dan baru gue lanjutin sekarang. Apa yang gue lihat saat itu, ada dua. Nyata, dan yang cuma khayalan gue. Gue tau kenyataan yang gue lihat. I know that for sure.
Tapi entah kenapa, memori gue lebih menginginkan untuk mengingat apa yang gue khayalkan berdasarkan kenyataan tersebut. Memori gue, yang dibumbui perasaan kecewa, lebih mengingat hal lain. Well, mungkin ini kejadian juga buat kalian para lover (orang yang jatuh cinta dan kemudian berpasangan a.k.a pacaran) yang ngeliat pasangan kalian bersama orang lain. Sebenernya, kenyataan yang dilihat itu biasa aja. Tapi, karena udah dibumbui sama cerita belum tentu benar dari teman terdekat plus hati yang udah terlanjur cemburu, memori mungkin bakal nginget kejadian yang ga pernah terjadi. (ini cuma karangan gue, belum terbukti secara ilmiah).
Fine, gue bakal ceritain pengalaman gue hari itu. Gue lagi berjalan dalam perjalanan ke suatu tempat di lingkungan kampus. Kemudian, gue lihat Mr. X ini jalan sendirian. Sedetik (entah, apa dua detik?) kemudian, gue melihat Ms. X yang berjalan agak ke belakang dan terhalang tiang. Mereka jalan masing masing. For your information, katanya eh katanya yang ga tau bener apa enggak, Mr. X punya suatu ikatan entah apa dengan Ms. X ini. Then, karena gue suka sama Mr. X, gue agak ga suka dengan keberadaan Ms. X. See, that was the reality. Tapi beberapa hari kemudian, hal yang gue inget adalah Mr. X jalan sambil saling berpegangan tangan dengan Ms. X. What the..? Ga tau apa yang udah terjadi di dalam otak gue, sampe memori gue bisa kayak gitu. Gue tau yang nyata yang mana, tapi kenapa gue juga nginget hal yang ga nyata. Kadang, batas antara kenyataan dan khayalan gue itu ilang. Gue masih normal? Apa sih yang normal dari seorang gue? Ga ada. -_- Well, ini puisi nya di bawah. Silahkan bacaaa~
Tapi entah kenapa, memori gue lebih menginginkan untuk mengingat apa yang gue khayalkan berdasarkan kenyataan tersebut. Memori gue, yang dibumbui perasaan kecewa, lebih mengingat hal lain. Well, mungkin ini kejadian juga buat kalian para lover (orang yang jatuh cinta dan kemudian berpasangan a.k.a pacaran) yang ngeliat pasangan kalian bersama orang lain. Sebenernya, kenyataan yang dilihat itu biasa aja. Tapi, karena udah dibumbui sama cerita belum tentu benar dari teman terdekat plus hati yang udah terlanjur cemburu, memori mungkin bakal nginget kejadian yang ga pernah terjadi. (ini cuma karangan gue, belum terbukti secara ilmiah).
Fine, gue bakal ceritain pengalaman gue hari itu. Gue lagi berjalan dalam perjalanan ke suatu tempat di lingkungan kampus. Kemudian, gue lihat Mr. X ini jalan sendirian. Sedetik (entah, apa dua detik?) kemudian, gue melihat Ms. X yang berjalan agak ke belakang dan terhalang tiang. Mereka jalan masing masing. For your information, katanya eh katanya yang ga tau bener apa enggak, Mr. X punya suatu ikatan entah apa dengan Ms. X ini. Then, karena gue suka sama Mr. X, gue agak ga suka dengan keberadaan Ms. X. See, that was the reality. Tapi beberapa hari kemudian, hal yang gue inget adalah Mr. X jalan sambil saling berpegangan tangan dengan Ms. X. What the..? Ga tau apa yang udah terjadi di dalam otak gue, sampe memori gue bisa kayak gitu. Gue tau yang nyata yang mana, tapi kenapa gue juga nginget hal yang ga nyata. Kadang, batas antara kenyataan dan khayalan gue itu ilang. Gue masih normal? Apa sih yang normal dari seorang gue? Ga ada. -_- Well, ini puisi nya di bawah. Silahkan bacaaa~
Lihat
Bagaimanakah kau melihat sesuatu?
Apakah yang kau lihat itu sama denganku?
Namun apakah persepsi kita berbeda?
Lihat
Kenyataan akan selalu sama
dan akan selalu begitu
Hanya saja persepsimu lah yang
memaknai kenyataan yang kau lihat
Lihat
Kau pun tak bisa membedakan
Apakah itu kenyataan ataukah bukan?
Bila hal ini bersangkutan dengan hatimu
Lihat
Ya, lagi-lagi hati yang harus kau lihat baik-baik
Apakah dia membohongimu?
Kata pepatah, hati tidak akan pernah berbohong
Jugakah sama dengan hati yang kecewa?
Lihat
Lihatlah hati yang penuh kecewa itu
Ia berusaha membohongi tuannya
Bagaimana ia bisa mengubah
apa yang dilihat nyata dengan yang tidak?
Sebenernya itu puisi rasanya belum selesai gue tulis waktu tanggal 7 Agustus lalu. Tapi pas hari ini mau dilanjutin, feel nya udah beda. Jadi ya udahlah. Gitu ajah. Thanks for reading. :) Sampai jumpa di post berikutnya.
poem inspired by: one of Lafayette Ronald Hubbard's book (known as L. Ron Hubbard) and my experience
Merci
Sfazmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar