Hai lagii..
Aloha
Gue lagi ga bisa tidur dan ga ada apa-apa. Jadinya gue kepikiran dengan tulisan-tulisan yang ada di lappy dan kepengen di save disini aja. Well, mungkin bakal ada satu atau dua post lagi untuk memuat tulisan gue yang di lappy ini. Gue ga tau ada berapa lagi yang mau gue post and share. So here it is..
Gue baca sebuah kisah, dan di akhir kisahnya mengatakan
bahwa seseorang seharusnya memercayai tangan yang terjulur saat ia terjatuh.
Dan bukannya tangan yang menyambut saat ia sukses. Karena hanya sahabat yang
baik yang dapat menerangi dalam kegelapan. Karena cahaya sahabat baru akan
terlihat saat dunia gelap. Well, ini pendapat gue
Duniaku
gelap sejak awal bermulanya
Tidak ada
cahaya lilin,
Tidak ada
batang korek api,
Pun juga
senter atau lampu
Bukan lagi
dihitung dengan jari,
Karena
sebenarnya tak akan dihitung
Hanya tidak
ada satupun tangan
Yang
menggenggam erat jemariku saat aku terjatuh
Saat aku
berduka
Saat aku
terpuruk
Saat duniaku
yang telah gelap menjadi semakin gelap
Hingga
kekelaman malam terasa tak sebanding
Tak ada
ciptaan, tak ada makhluk
Hanya Dzat
yang menjadi Tuhanku
Sebagai
matahari dalam hidupku
Namun aku
masih belajar untuk mencintaiNya
Walau aku
tak pernah memahami cinta itu sendiri
Tuhankulah
satu-satunya yang selalu berada disisi
Yang
mengabulkan beragam doa tak logisku
Yang aku tak
tahu,
Karena benci
ataukah cinta,
Yang
membuatNya mengabulkan doa doa ku
Matahari
yang kurasakan hangatnya,
Hanya
kulihat seperti titik kecil
Apakah
memang duniaku yang begitu gelap
Atau aku
terkurung dalam dunia yang kelam
Mungkinkah
matahari itu yang menjauh dariku
Tulisan sekaligus puisi yang agaknya belom selesai banget gue tulis ini di save tanggal 9 Juni 2015. Just info, emang kesannya segala hal yang gue tulis kayaknya selalu berisi gelap -_-" maaf yaa..
Merci,
Meredith Sfazmi
(dengan perasaan yang lebih tenang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar