Kamis, 25 Juni 2015

Dunia Gelap

Hai lagii..
Aloha

Gue lagi ga bisa tidur dan ga ada apa-apa. Jadinya gue kepikiran dengan tulisan-tulisan yang ada di lappy dan kepengen di save disini aja. Well, mungkin bakal ada satu atau dua post lagi untuk memuat tulisan gue yang di lappy ini. Gue ga tau ada berapa lagi yang mau gue post and share. So here it is..


Gue baca sebuah kisah, dan di akhir kisahnya mengatakan bahwa seseorang seharusnya memercayai tangan yang terjulur saat ia terjatuh. Dan bukannya tangan yang menyambut saat ia sukses. Karena hanya sahabat yang baik yang dapat menerangi dalam kegelapan. Karena cahaya sahabat baru akan terlihat saat dunia gelap. Well, ini pendapat gue

Duniaku gelap sejak awal bermulanya
Tidak ada cahaya lilin,
Tidak ada batang korek api,
Pun juga senter atau lampu
Bukan lagi dihitung dengan jari,
Karena sebenarnya tak akan dihitung
Hanya tidak ada satupun tangan
Yang menggenggam erat jemariku saat aku terjatuh
Saat aku berduka
Saat aku terpuruk
Saat duniaku yang telah gelap menjadi semakin gelap
Hingga kekelaman malam terasa tak sebanding
Tak ada ciptaan, tak ada makhluk
Hanya Dzat yang menjadi Tuhanku
Sebagai matahari dalam hidupku
Namun aku masih belajar untuk mencintaiNya
Walau aku tak pernah memahami cinta itu sendiri
Tuhankulah satu-satunya yang selalu berada disisi
Yang mengabulkan beragam doa tak logisku
Yang aku tak tahu,
Karena benci ataukah cinta,
Yang membuatNya mengabulkan doa doa ku
Matahari yang kurasakan hangatnya,
Hanya kulihat seperti titik kecil
Apakah memang duniaku yang begitu gelap
Atau aku terkurung dalam dunia yang kelam
Mungkinkah matahari itu yang menjauh dariku

Tulisan sekaligus puisi yang agaknya belom selesai banget gue tulis ini di save tanggal 9 Juni 2015. Just info, emang kesannya segala hal yang gue tulis kayaknya selalu berisi gelap -_-" maaf yaa..

Merci,
Meredith Sfazmi
(dengan perasaan yang lebih tenang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar