Rabu, 10 Agustus 2016

Ksatria

Hai.. Aloha..

Kali ini gue cuma mau nulis puisi salinan yang sebelumnya udah diketik di hp. Sebenernya ga ada inspirasi spesifik yang menyebabkan gue merangkai puisi ini. Jadi waktu itu, gue lagi nonton sebuah film turki. Pun setelah dibaca kembali, ga ada kaitan sama sekali dengan sebuah scene yang gue tonton. Entah apa yang diasosiasikan oleh otak gue ketika ngeliat scene itu, tapi beginilah jadinya puisi nya. By the way, kali ini judul post nya ga sama dengan judul poem nya. hehhee.. Well actually, I have a bit dilemma about the title of the poem. Is it like title of the post, or it should be the title below? Dan setelah susah payah memutuskan, akhirnya gue lebih memilih judul yang ada di bawah nanti~ Ahya, kayaknya ini ga puisi banget. Karena lebih mirip kayak cerita, tapi bahasa nya entah gimana jadi puitis gitu. Haha.. Jadi gue ga tau seharusnya nama karya yang kayak gini tuh apa, dan nganggep sebagai puisi. *maklum ga paham sastra* Alright, enjoy the story-poem alike. Have fun fantasizing~~


Seorang Ksatria yang Jatuh Hati

Hatinya luluh oleh gelapnya malam
Pekat yang memikat
Disertai semerbak bunga-bunga malam
Oleh mimpi-mimpi yang berterbangan

Sang Ksatria telah jatuh hati
Akan gemerlapnya bintang
Dengan nyanyian para nokturnal
Juga semilir nafas yang bertiup pelan

Damai yang memikat hatinya
Menenangkan jiwanya

Adalah sekelebat bayangan berlari di sudut matanya
Mencengkram hati Sang Ksatria dengan kecemasan
Kepalanya berputar bagai kehilangan arah tujuan
Gemetar merayapi setiap sendinya

Kemudian mimpi-mimpi bersembunyi
Bunga-bunga terlelap
Kerlap-kerlip bintang meredup
Dan kegelapan itu menjadi pekat
Tak lagi memikat

Sang Ksatria menyiapkan belatinya
Tak kan ada yang mampu melewatinya
Tak kan ada yang mengambil kursi malam yang menghidupkannya 
Pikiran Sang Ksatra berkecamuk dalam kepalanya

Bahwa cinta yang datang hampir saja mati tersayat belati andalannya
Ia begitu marah karena cinta telah merenggut malamnya
Malam yang menghidupkan dirinya
Malam yang melahirkannya

Namun malam lah yang hidup oleh Sang Ksatria
Malam yang akan hidup dengan bahagianya Sang Ksatria
Bahwa jiwanya yang menciptakan kedamaian malam
Menjadikan pekat begitu memikat
Hingga cinta sungguh tertarik untuk mendekat

Melihat..
Terlihat..
Gemerlap keindahan berwarna perak
Sangat indah, juga terasa rapuh
Seakan dapat saja pergi oleh hembusan kecil angin malam
Pada keduanya

Demi melihat malam yang mendamaikannya,
Demi melihat kegelapan yang dicintainya,
Sang ksatria melepaskan hunusan belatinya
Mempercayai cinta

Sang Ksatria mengubah hatinya
Menghilangkan kecemasannya
Menghapus segala gemetarnya
Mempercayai cinta

Lalu malam kembali memikat
Bahwa cinta telah berkata benar
Dan mimpi-mimpi kembali berterbangan
Setiap mereka yang menjadikan malam begitu memikat, kembali berdatangan

Senyuman
Tiada senyuman seindah yang mereka pancarkan
Cinta.. dan juga Sang Ksatria
Keindahan perak keduanya pun bersinar
Indah dan juga rapuh
Namun saling menguatkan
Karena terikat satu dengan yang lain

Dan malam adalah kelembutan cinta
Juga kedamaian Sang Ksatria


oleh: Sfazmi
6 Agustus 2016 at 10.34 
*dengan dua kata perubahan



Itu dia story-poem alike nya.. Thanks for reading~~

Merci,
Meredith Sfazmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar